Jakarta – Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka terpantau mengikuti (follow) akun judi online (judol) di Instagram pribadinya (@gibran_rakabuming).
Aksi Gibran Rakabuming Raka tepergok ikuti akun judol terungkap lewat cuitan dari akun @ReimuCxre di media sosial X pada Selasa (3/6/2025) kemarin.
Kabar terbaru, pihak istana klarifikasi soal Gibran Rakabuming Raka mengikuti akun bernama @xxxx_jaxxxx.game yang saat ini memuat konten judi online.
Berdasarkan hasil penelusuran digital oleh Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Wakil Presiden, akun @xxxx_jaxxxx.game diketahui telah dibuat sejak November 2022.
Akun tersebut telah mengganti nama akun (username) sebanyak tujuh kali.
“Riwayat perubahan nama tersebut mengindikasikan bahwa akun tersebut awalnya bukan merupakan akun yang memuat konten judol seperti sekarang ini,” tulis BPMI Setwapres dalam keterangan resminya, Rabu (4/6).
“Melainkan akun biasa yang kemudian mengalami perubahan identitas,” sambungnya.
Adapun akun@gibran_rakabuming mengikuti akun tersebut sebelum terjadi perubahan identitas dan isi kontennya seperti saat ini.
Bahkan terpantau beberapa nama tokoh publik juga mengikuti akun tersebut.
Imbas viralnya pemberitaan, akun tersebut kini telah di-unfollow oleh @gibran_rakabuming segera setelah diketahui bahwa akun tersebut memuat konten judol.
Akun tersebut juga telah dilaporkan ke Kementerian Komdigi agar dapat segera diblokir atau ditutup, sehingga tidak terus menyebarkan konten yang merugikan masyarakat.
Surat Pemakzulan Gibran Rakabuming
Sederet jenderal purnawirawan tanda tangani surat yang mendorong pemakzulan Gibran dari posisi Wakil Presiden RI.
Diketahui, Forum Purnawirawan Prajurit TNI menyurati DPR dan MPR untuk memproses pemakzulan Gibran Rakabuming Raka.
Kabar tersebut dibenarkan oleh Sekretaris Forus Purnawirawan TNI, Bimo Satria.
Diketahui, surat bernomor 003/FPPTNI/V/2025 itu telah dikirimkan ke Sekretariat Jenderal MPR dan Sekretariat Jenderal DPR pada Senin (2/6/2025).
“Ya betul sudah dikirim dari Senin. Sudah ada tanda terimanya dari DPR, MPR, dan DPD,” ujar Bimo, Selasa (3/6/2025), dikutip dari Kompas.com.
Adapun, dorongan pemrosesan pemakzulan Gibran tersebut tertera dalam surat tertanggal 26 Mei 2025, yang ditujukan kepada Ketua MPR Ahmad Muzani dan Ketua DPR Puan Maharani.
“Dengan ini, kami mengusulkan kepada MPR RI dan DPR RI untuk segera memproses pemakzulan (impeachment) terhadap Wakil Presiden berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku,” demikian bunyi surat tersebut.
Sebagai informasi, surat tersebut ditandatangani oleh empat purnawirawan, yaitu Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, Marsekal TNI (Purn) Hanafie Asnan, Jenderal TNI (Purn) Tyasno Soedarto, dan Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto.
Sederet Jenderal Purnawirawan TNI yang Terlibat
1. Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi
Fachrul Razi lahir pada 26 Juli 1947. Ia adalah sosok purnawirawan yang pernah menduduki kursi Menteri Agama (Menag) pada era Presiden Joko Widodo.
Sebelum pensiun dari kemiliteran, ia sempat menduduki sejumlah jabatan bergensi di TNI.
Mulai dari Kepala Staf Umum TNI pada 20 Maret 1998 hingga 26 Januari 1999.
Kemudian, Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan Keamanan pada 11 Februari 1999 sampai 29 November 1999.
Lalu, Wakil Panglima TNI pada 26 Oktober 1999 hingga 20 September 2000.
Berikut karier militer Fachrul Razi:
Komandan Brigade Infanteri Lintas Udara 17 Kujang 1 Kostrad
Wakil Asisten Operasi KASAD Kepala
Staf Daerah Militer VII/Wirabuana
Gubernur Akademi Militer (1996–1997)
Asisten Operasi KASUM ABRI (1997–1998)
Kepala Staf Umum ABRI (1998–1999) Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan dan Keamanan (1999)
Wakil Panglima TNI (1999–2000).
Fachrul Razi juga merupakan pendiri Bravo 5, yang merupakan salah satu relawan pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin pada pemilihan presiden (Pilpres) 2019.
Setelah pensiun dari TNI, Fachrul Razi juga kerap mengisi pos-pos jabatan sipil seperti Komisaris Utama PT Central Proteina Prima Tbk (CPRO), Komisaris Utama PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan Anggota Majelis Amanah Pengurus Besar Ormas Mathla’ul Anwar (PBMA).
2. Marsekal TNI (Purn) Hanafie Asnan
Hanafie Asnan lahir di Bangkalan, Jawa Timur pada 7 November 1945.
Ia mengawali karier sebagai militer di TNI Angkatan Udara setelah menyelsaikan pendidikan di Akabri Bagian Udara pada 1 desember 1969.
Ia diketahui pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) pada 3 Juli 1998 hingga 25 April 2002.
3. Jenderal TNI (Purn) Tyasno Soedarto
Tyasno Soedarto lahir di Magelang, Jawa Tengah pada 14 November 1948.
Ia menyelsaikan pendidikan militernya di Akabri pada 1970.
Ia pernah menjabat sebagai Pangdam IV/Diponegoro.
Kemudian, Tyasno Soedarto dipromosikan menjadi Kepala Badan Intelijen Strategis TNI pada 1999.
Setelah itu, Tyasno Soedarto menempati posisi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada periode 20 November 1999 hingga 9 Oktober 2000.
4. Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto
Slamet Soebijanto lulus dari pendidikan militer Akabri Bagian Laut pada 1973.
Ia kemudian menempuh pendidikan Alut Baru/Ops. School, Belanda, pada 1980.
Ia pernah menduduki sejumlah posisi, seperti Kasie Navi KRI Thamrin (1974), Kadep Navop KRI Rakata (1980), Kasilingstra Ditdik Seskoal (1991), dan Waasrenum TNI (2000).
Setelah itu, ia menjabat sebagai Wagub Lemhannas pada 2003.
Kemudian pada 18 Februari 2005 hingga 7 November 2007, ia ditunjuk sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL).
Sumber: Tribunnews