POLICELINE.ID- Menteri Keuangan (Meneku) Sri Mulyani Indrawati segera mengeluarkan Surat Keputusan atau SK mengenai tambahan pupuk sebesar 9,55 juta ton yang diajukan oleh Kementerian Pertanian.
Dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik, Rabu (20/3/2024), hal tersebut disampaikan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman usai rapat terbatas terkait pangan bersama Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (19/3/2024).
Dalam rapat ini, turut hadir di antaranya Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, hingga Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi.
“Segera DIPA-nya (daftar isian pelaksanaan anggaran) dikeluarkan sesuai kesepakatan kita dan Menteri Keuangan. Ini kabar baik bagi petani Indonesia,” ujar Mentan.
Menurut Mentan, kabar baik lainnya adalah rencana pemerintah dalam melakukan pemenuhan air melalui pompanisasi di pulau jawa yang mencapai 500.000 hektare. Sedangkan 500.000 hektare lainnya ada di luar pulau jawa seperti Lampung dan Sumatera.
“Anggarannya adalah ABT (Anggaran Biaya Tambahan) sebesar 5,8 triliun, itu kesepakatan kedua yang juga kabar baik untuk petani kita,” katanya.
Selanjutnya, kata Mentan, pihaknya tengah menyiapkan benih unggul untuk pertanaman MT II baik padi maupun jagung. Seluruh benih nantinya akan dibagikan secara gratis yang ditanam pada lahan 2 juta hektare di seluruh Indonesia. Diharapkan, berbagai upaya ini mampu membawa Indonesia mewujudkan swasembada.
“Alhamdulillah, produksi jagung saat ini sudah naik bahkan menurut BPS surplus Bulan Januari, Februari, Maret sebanyak 1 juta ton dibanding tahun sebelumnya. Saat ini yang perlu dilakukan adalah proses penyerapan,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta gerakan pompanisasi di berbagai daerah segera dimasifkan, khususnya daerah yang hingga kini tidak diguyur hujan. Mentan menyebut, pompanisasi sebagai solusi cepat untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Solusi cepat untuk menangani el nino saat ini adalah melakukan pompanisasi pada sungai-sungai yang tidak kering. Kalau kita bangun cetak sawah butuh waktu panjang, sedangkan saat ini kita butuh pangan. Jawa timur ada ribuan hektar yang bisa kita airi dan dekat dengan bengawan solo. Insyaallah kami siapkan pompa untuk ini,” jelasnya.