Policeline.id– Cinta segitiga melatar belakangi pembunuhan di Kabupaten Sampang Madura karena pelaku tak terima ditinggal begitu saja oleh pria idaman yang tak lain suami dari korban pembunuhan.
Pelaku diketahui bernama Fitria (23) yang masih tetangga dengan korban di Dusun Lor Polor, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Madura.
Tersangka Fitria digaruk anggota Sat Reskrim Polres Sampang dibantu Polsek Omben, Selasa 16 Januari 2024.
Kapolres Sampang AKBP melalu Kasat Reskrim Polres Sampang AKP. Sigit Nursiyo Dwiyugo kembali membuka peristiwa pembunuhan terhadap Siti Maimunah (30) saat suaminya Pusini (33) menginap di surabaya, bersama ayahnya untuk melihat Ruko.
Korban ditemukan sudah tak bernyawa di kamar rumahnya di Dusun Lorpolor, Desa Karang Gayam, Omben, Sampang, Selasa 9 Januari 2024.
Motif pembunuhan itu, lanjut Kasatreskrim karena pelaku cemburu dan sakit hati lantaran akan ditinggal merantau keluar Kota (Surabaya).
Baca Berita Terkait Sebelumnya: Suami dan Mertua ‘Nginap’ di Surabaya, Istri Tewas Ditangan OTK
Pihaknya membeberkan kronologis pembunuhan pada Selasa 09 Januari 2024 sekira pukul 04.00 WIB di dalam kamar korban.
“Tersangka Fitria ini merupakan selingkuhan dari suami korban S berinisial BSN merasa cemburu dan sakit hati terhadap korban. Terlebih saat sang selingkuhan pamit akan pergi merantau ke luar Kota bersama korban,” imbuhnya.
Sigit juga bilang, tersangka Fitria telah memiliki hubungan dengan suami korban kurang lebih dua tahun tanpa sepengetahuan korban.
“Namun, rencana jahat dengan membunuh korban itu muncul setelah tersangka tahu akan ditinggalkan dan sumi korban menjual mobil untuk membuka usaha di luar Kota bersama korban,”pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Luka mendalam masih menyelimuti Pusini (33) demi mendapat kabar dari kerabatanya bahwa Siti Maimuna (29) ditemukan sudah tak bernyawa di kamar rumahnya di Dusun Lorpolor, Desa Karang Gayam, Omben, Sampang, Selasa 9 Januari 2024.
Saat kejadian suami korban yang diketahui bernama Pusini berada di Surabaya melihat ruko yang hendak disewa dan bermalam bersama ayahnya. Hal itu diceritakan Mudahri kerabat korban.
Menjelang subuh, suami korban mendapat telepon kalau istrinya dibunuh orang tidak dikenal.
“Saat ditelepon, Pusini terlihat syok dan menangis. Mau segera pulang ke Madura dengan motornya, tapi dicegah dan saya antar pakai mobil karena kondisinya menghawatirkan,” kata Mudahri mengutip detikJatim.
Sumber lain menyebutkan, sekitar pukul 03.30 wib Siti Maimuna ditemukan pertama kali oleh keluarga dalam kondisi tergeletak lemas bersimbah darah di kamarnya,.
Pihak keluarga menemukan adanya bekas luka robek disekujur tubuhnya dibagian paha kanan, paha belakang kiri, lengan kanan, dan lutut bagian belakang. Dibagian tubuh yang lain juga ditemukan luka pada pergelangan tangan kiri dan betis kiri bagian depan hingga tembus belakang.
Sebelum dinyatakan meninggal, Ibu dengan dua anak yang malang itu sempat dievakuasi pihak keluarga dibantu warga sekitar ke Puskesmas Omben untuk memperoleh perawatan medis.
Sementara darah terus bercucuran dari bagian tubuh korban yang terluka akibat sajam. Korban akhirnya meninggal di Puskesmas Omben.
“Korban meninggal diakibatkan karena kehabisan darah, begitupun urat nadi di tangan terputus,” kata Kapolsek Omben, AKP Budi Nugroho. [MaduraExpose]