Scroll untuk baca artikel
HANKAM

Komitmen TNI Netral Pada Pemilu 2024, Netralitas TNI Harga Mati

Avatar photo
262
×

Komitmen TNI Netral Pada Pemilu 2024, Netralitas TNI Harga Mati

Sebarkan artikel ini

Policeline.id– Jati diri TNI salah satunya adalah tentara rakyat, karena mulai awal proses perjuangan berdirinya negara sampai dengan saat ini, TNI selalu bersama rakyat. Demikian disampaikan Kapuspen TNI Mayjen TNI Dr. R. Nugraha Gumilar, M.Sc., melalui rilis tertulis, Sabtu (6/1/2024).

Netralitas TNI pada perhelatan Pemilu 2024 tidak perlu diragukan lagi, bahkan TNI sudah meluncurkan Posko Pengaduan Netralitas TNI di penghujung tahun 2023 silam. “TNI memegang teguh Netralitas TNI pada Pemilu 2024, itu sudah final,” ujar Kapuspen TNI.

TNI koridornya sudah jelas bahwa Netralitas TNI harga mati, sebagaimana yang disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto pada berbagai kesempatan. TNI mengharapkan Pemilu 2024 dilaksanakan secara aman dan damai, perintah Panglima TNI terkait netralitas sudah sangat jelas dan sudah disampaikan kepada seluruh prajurit, apabila ada pelanggaran terkait pelaksanaan perintah tersebut pasti ada sanksi yang tegas. Panglima TNI memerintahkan jajarannya untuk menahan diri agar tidak terprovokasi dan mudah diadu domba oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Panglima TNI memerintahkan anggota TNI untuk selalu berbuat baik dan membantu kesulitan rakyat, melalui Kapuspen TNI Mayjen TNI Dr. Nugraha Gumilar, M.Sc, Panglima TNI juga memerintahkan anggota TNI untuk mengedepankan pembinaan teritorial dan komunikasi sosial dalam pelaksanaan tugas di masyarakat. “Kepada seluruh prajurit TNI dimanapun berada, jaga Netralitas TNI, jaga keamanan dan kedamaian, bantu dan jadikanlah dirimu sebagai solusi untuk mengatasi kesulitan masyarakat di lingkungan sekitar tempat tugas masing-masing,” sambung Kapuspen TNI.

Kapuspen TNI juga menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk melaksanakan Pemilu 2024 dengan aman dan damai, saling menjaga keamanan, ketertiban di masyarakat. “Stop penyebaran berita bohong (hoax), saling menghormati dan menghargai antar elemen bangsa sebagaimana budaya luhur bangsa Indonesia,” pungkasnya. (bad/fer)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

------